Judul Buku : Meditasi, Penyembuhan dari Dalam
Penulis : Budi Prayitno
Penerbit : Flash Books
Cetakan : I, April 2014
Tebal : 186 halaman
ISBN : 978-602-255-505-6
Meditasi bukanlah hal baru dalam
sejarah peradaban manusia. Sejak ratusan tahun silam, meditasi telah dikenal
luas di pelbagai negeri, seperti Mesir, China, dan India. Berdasarkan berbagai penelitian,
orang yang rutin melakukan meditasi dalam kehidupan sehari-hari, ia akan
terlihat lebih percaya diri dan berwibawa. Bahkan secara ilmiah, meditasi bisa
membantu menyeimbangkan otak kiri dan kanan manusia. Sebagaimana dipahami
bersama, bahwa otak kiri lebih banyak digunakan untuk berpikir, berbicara dan
menulis. Sementara otak kanan lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang
melibatkan imanjinasi, perasaan, dan kreativitas.
Meditasi adalah latihan olah jiwa
yang dapat menyeimbangkan fisik, emosi, mental dan spiritual seseorang (hal 5).
Para ilmuwan Barat meyakini bahwa meditasi dapat dijadikan metode efektif untuk
membantu proses penyembuhan penyakit dari dalam. Dengan meditasi, penyakit yang
kebanyakan bermula dari pikiran, dapat dikontrol dengan baik. Sehingga pikiran
menjadi lebih tenang dan damai (hal 8).
Yang harus dipahami bersama bahwa
meditasi bukanlah sebuah agama dan tidak menuntut seseorang untuk mengubah
keyakinan yang telah ada. Dengan melakukan meditasi, seseorang dapat lebih
dekat dengan Sang Khaliq. Dan yang perlu digarisbawahi, dalam melakukan meditasi,
seseorang tidak membutuhkan seorang tokoh yang harus dianut secara pribadi. Tujuan
meditasi di antaranya adalah untuk memperlambat dan menenangkan pikiran
sealigus menyehatkan tubuh (hal 23-24).
Tujuan meditasi yang lain adalah
untuk mencapai penyatuan kembali dengan Sang Maha Pencipta. Meskipun dalam
ajaran agama mana pun tidak diterangkan secara spesifik tentang ajaran
meditasi, tetapi dalam sebuah ajaran agama diajarkan suatu permenungan yang
fungsinya memiliki kemiripan dengan meditasi. Misalnya, dalam agama Islam kita
diajarkan untuk melakukan iktikaf ( duduk berdiam diri di dalam masjid sambil
berzikir). Fungsi iktikaf adalah untuk mengingat dan lebih mendekatkan diri
kepada Allah Swt. (hal 26).
Pada bab selanjutnya, akan
dijelaskan tentang praktik meditasi. Meliputi; persiapan meditasi, postur tubuh
saat meditasi, tips meditasi untuk pemula, dan lain-lain. Sementara bab
terakhir buku ini, akan mengulas jenis-jenis penyakit dan metode pengobatannya
melalui meditasi.
Di antara penyakit yang dapat
diatasi dengan meditasi adalah stres. Stres merupakan salah satu penyakit
kejiwaan yang kerap terjadi pada setiap manusia. Kegelisahan yang kerap
dirasakan banyak orang, bisa berdampak pada stres berkepanjangan. Stres
menunjukkan adanya tekanan atau ketegangan pada tubuh. Stres merupakan suatu
reaksi adatif dan bersifat sangat individual, sehingga suatu stres bagai
seseorang belum tentu sama tanggapannya bagi orang lain. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh tingkat kematangan berpikir, tingkat pendidikan, dan kemampuan
adaptasi seseorang terhadap lingkungannya (hal 73-74).
Manusia hidup di dunia ini ibarat
sebuah kapal yang tengah berlayar di tengah luasnya lautan. Setiap waktu ada
kemungkinan kapal tersebut diterjang ombak, dan sesekali waktu dihantam badai.
Jika kapal tersebut tidak kuat dan sang nahkodanya kurang terampil, maka kapal
dapat tenggelam oleh hantaman ombak dan badai tersebut. Sama halnya dengan
manusia, bila beragam masalah dalam kehidupan ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik dan bijaksana, maka dapat berakibat stres berkepanjangan (hal 75).
Buku sederhana ini memang masih jauh
dari kata ‘sempurna’. Akan tetapi, di balik kelebihan dan kekurangannya, buku
ini patut mendapat apresiasi sebagai bagian dari disiplin ilmu pengetahuan yang
dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. (Sam Edy Yuswanto).
*resensi ini dimuat di Wisata Buku:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar