Judul Buku :
1001 Alasan Kamu Harus Sayangi Ibumu
Penulis :
Monde Ariezta
Penerbit :
Mizania
Cetakan :
I, April 2014
Tebal :
303 halaman
ISBN :
978-602-1337-07-3
Hidup sukses tentu menjadi impian
setiap orang. Ukuran kesuksesan itu sendiri berbeda-beda antara satu dengan
yang lain. Namun yang pasti, ukuran kesuksesan harus berdasarkan tujuan dan
impian hidup. Dalam memeroleh kesuksesan, selain diperlukan usaha keras pantang
menyerah, juga tak boleh mengabaikan usaha spiritual (memohon pada Tuhan agar
dipermudah segala urusan) dan tak lupa meraih keridhaan orangtua, khususnya
ibu.
Manfaatkan
kekuatan seorang ibu sebagai jalan meraih sukses sekaligus sarana untuk lebih
dekat kepada-Nya. Melalui buku ini, penulis berbagi pengalaman tentang begitu
besarnya pengaruh seorang ibu bagi kesuksesan putra-putrinya. Buku ini layak
dibaca, khususnya oleh seorang anak yang ingin membahagiakan ibu dengan
kesuksesannya.
Menurut penelitian para ilmuwan
biologi, setiap manusia terbentuk dari proses pembuahan di dalam rahim. Di
dalam sperma, terdapat sekitar 300-500 juta sel sperma yang berlomba menuju sel
telur (ovum) yang kelak membuahinya dan membentuk embrio (bakal bayi). Dari
sekian banyak sel sperma, hanya satu yang berhasil mencapai sel telur. Kejadian
tersebut merupakan replika perjuangan dan sebuah usaha untuk menjadi terbaik di
antara yang lain, sekaligus bukti bahwa setiap manusia pada dasarnya adalah
pribadi sukses. Proses tersebut kian sempurna setelah ibu memperjuangkan dan
merawat bakal bayi dalam kandungan selama 9 bulan sampai melahirkan, (hal 27).
Seorang ibu yang semula kondisi fisiknya
lemah, tiba-tiba memiliki kekuatan besar saat mengandung. Jika memperkirakan
kekuatan mental dan fisiknya yang tengah mengandung, tentu sangat sulit
dipercaya. Satu-satunya hal yang dapat diyakini di balik kondisi tersebut
adalah adanya kekuatan Tuhan. Inilah salah satu kekuatan yang dimiliki ibu.
Kekuatan yang tumbuh oleh sebuah anugerah yang diberikan-Nya, yaitu cinta.
Maka, manfaatkan sebaik mungkin kekuatan ibu saat mengandung selama 9 bulan
sebagai motivasi untuk meraih sukses, (hal 30-31).
Usai melahirkan, mental seorang ibu masih
terus diuji. Betapa tidak? Setelah 9 bulan direpotkan, ia masih harus merawat
anaknya hingga bertahun-tahun. Ia harus menceboki dan mengganti popok saat
anaknya mengompol dan berak, tanpa merasa jijik. Padahal, sebelumnya, bisa jadi
ia adalah seorang wanita yang sangat jijik dengan kotoran manusia.
Saat anaknya menangis, ia dengan penuh kesabaran berusaha mendiamkan.
Saat anaknya sakit, ia panik bukan main dan berjuang keras membawa ke dokter
agar lekas sembuh. Saat anaknya rewel, dengan sabar dan telaten ia akan menggendong
meski sekujur tubuh terasa pegal semua setelah lelah beraktivitas seharian. Ibu
yang dulunya hanyalah wanita lemah secara fisik, tiba-tiba memiliki kekuatan
fisik yang tak berbatas saat memiliki anak.
Yang jadi pertanyaan, dari manakah sumber kekuatan tak terbatas itu?
Jawabannya tentu dari kekuatan yang diberikan Tuhan untuk merawat makhluk
ciptaan-Nya. Oleh sebab itu, manfaatkan sosok ibu untuk memeroleh pelajaran
bahwa dengan cinta, mental dan fisik, setiap orang pasti memiliki kekuatan
untuk meraih sukses. Rasakan kekuatan Tuhan yang tumbuh dalam diri, lalu pergunakan
untuk meraih sukses dan membahagiakan ibu, (hal 39-42).
Banyak yang tidak menyadari bahwa sosok ibu memiliki peran di balik
layar bagi kesuksesan anak-anaknya. Manfaatkan kekuatannya sebagai pekerja di
balik layar. Artinya, ketika seorang anak membantu orang lain untuk mencapai
kesuksesan, maka ia pun akan dimudahkan jalan mencapai kesuksesan. Hal ini
mirip dengan prinsip memberi, give and given, berilah kamu akan diberi. Atau
prinsip sedekah; setiap harta, tenaga, pikiran dan waktu yang disedekahkan pada
orang lain yang membutuhkan, akan dibalas berpuluh bahkan ratusan kali lipat
oleh Tuhan, (hal 93).
Kekuatan lainnya yang dimiliki seorang ibu adalah doa. Doa ibu
ibarat perkataan sakti yang bisa ‘mengubah’ apa saja. Doa ibu yang baik dapat
menjadi anugerah bagi anaknya. Dan sebaliknya, doa ibu yang buruk dapat menjadi
kutukan bagi anaknya. Doa ibu untuk anaknya, biasanya lebih lekas dikabulkan
Tuhan. Hal ini disebabkan seorang ibu ‘terhubung’ secara khusus dengan Tuhan.
Doa merupakan bentuk percakapan ibu dengan-Nya, (hal 175).
Maka, manfaatkan salah satu senjata utama ibu, yakni doa. Minta ibu
agar selalu mendoakan yang terbaik. Selama impian dan harapan itu positif dan
disepakati lewat diskusi yang baik, Tuhan pasti akan mengabulkan lebih cepat.
Jadikan doa ibu sebagai salah satu metode untuk meraih kesuksesan, (hal
192-193).
***
*Resensi ini telah dimuat di Koran Jateng Pos,
Minggu 22 Juni 2014
Thanks untuk postingannya
BalasHapusOke sama-sama. Terima kasih telah mengunjungi blog saya :)
Hapus