Selasa, November 24, 2015

Karakter Pemuda Harapan Bangsa*


*Resensi ini dimuat di koran Suara Merdeka, 3 November 2015

 

Judul Buku      : Growing Your Attitude!
Penulis             : Zizi Hefni
Penerbit           : Diva Press
Cetakan           : I, April 2015
Tebal               : 224 halaman
ISBN               : 978-602-0806-07-5

            Setiap tanggal 28 Oktober, negeri ini memperingati hari Sumpah Pemuda. Dan tahun ini, hari bersejarah itu telah memasuki usia ke-87. Sumpah Pemuda merupakan momentum penting dalam catatan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Intisari dari makna Sumpah Pemuda waktu itu adalah sebuah ikrar untuk bersatu padu membangun negeri ini sekaligus memperjuangkannya dari keserakahan kaum penjajah.
            Adalah sebuah keniscayaan bagi para pemuda bangsa, untuk melanjutkan estafet perjuangan para pemuda terdahulu yang telah begitu gigih bersatu padu membangun negeri ini. Untuk melanjutkan cita-cita mulia tersebut, dibutuhkan pemuda-pemuda berkarakter kuat serta tahan banting dalam menghadapi sengitnya persaingan dunia global dan berbagai tantangan yang sewaktu-waktu datang menghadang.

Ciri-ciri Pemuda Berkarakter
Dalam buku berjudul Growing Your Attitude! ini, dipaparkan sederet ciri pemuda berkarakter yang layak dijadikan generasi tangguh penerus bangsa. Di antara ciri-ciri pemuda berkarakter yang dimaksud adalah; memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi. Disiplin berarti selalu berusaha tepat waktu (on time) dalam menjalankan segala sesuatu yang telah diagendakan (hal 28).
            Merujuk ajaran Islam, disiplin merupakan sebuah komitmen yang tidak boleh dianggap remeh. Ada beberapa kiat yang ditawarkan buku ini, untuk membantu kita bersikap lebih disiplin. Antara lain; menghargai janji dengan selalu menepatinya, menjadikan diri kita disiplin dalam setiap kegiatan, dan membuat estimasi yang tetap sebelum melakukan kegiatan (hal 38-39).
            Ciri pemuda berkarakter selanjutnya adalah memiliki etika atau sopan santun terhadap sesama. Sayangnya, di era sekarang, mata pelajaran di berbagai sekolah dan perguruan tinggi yang berkaitan dengan ajaran etika atau sopan santun terkesan diabaikan atau tidak menjadi hal yang prioritas. Padahal, baik buruknya seorang pemuda dapat tecermin dari sikap atau tata kramanya pada sesama.
            Kesopanan menjadi pilar tertinggi perilaku manusia. Sepandai apa pun seseorang, namun jika ia tidak memiliki perilaku baik, tentu kepandaiannya itu tidak ada artinya sama sekali. Alih-alih bermanfaat bagi sesama, ia malah akan dianggap hina dan tak dianggap keberadaannya oleh masyarakat.
            Betapa sangat kacaunya negeri ini seandainya kesopanan tidak berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam ajaran syariat, kesopanan merupakan cara terbaik bagi setiap manusia untuk menghias diri. Melalui kesopanan, setiap orang dapat menciptakan iklim yang menyenangkan dalam diri dan lingkungan sekitarnya. Di antara ciri kesopanan sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. Beliau senantiasa mengajarkan umatnya agar menghormati orang yang lebih tua, dan mengasihi yang lebih muda (hal 58-67).
            Selain membekali diri dengan disiplin dan tata krama, diperlukan sikap toleransi yang tinggi terhadap sesama. Sebagaimana kita pahami bersama, bahwa kita hidup berdampingan dengan orang-orang beragam karakter dan latar belakang berbeda. Toleransi merupakan cara termudah dalam menghadapi keberagaman tersebut. Toleransi akan membebaskan diri kita dari berbagai rasa sentimental ataupun kerisauan terhadap berbagai perbedaan.
            Toleransi adalah sikap yang tidak membenarkan adanya pemaksaan, pelecehan, dan diskriminasi terhadap suatu perbedaan, baik perbedaan budaya pengetahuan, maupun agama. Dalam Islam, perbedaan disebut tasamuh. Toleransi merupakan sebuah etika pergaulan yang seharusnya ada dalam setiap diri pemuda bangsa. Toleransi berlaku dalam hal apapun, kecuali dalam hal yang bersifat prinsipil, misalnya yang berkaitan dengan akidah atau keyakinan beragama (hal 98).
            Buku yang dikemas dengan gaya bahasa sederhana, ringan dan meremaja ini cocok dijadikan rujukan bermanfaat untuk membantu para pemuda memiliki karakter kuat dalam dirinya, pemuda yang diharapkan menjadi penerus para pendahulu kita dalam memperjuangkan negeri ini sebagaimana telah terikrakan dalam Sumpah Pemuda (Sam Edy Yuswanto).
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar