*Dimuat di Koran Kabar Madura, 12 Januari 2016
Judul Buku : Revolusi Awet
Muda
Penulis : Hiromi
Shinya, M.D.
Penerbit : Qanita
Cetakan : I, Agustus 2015
Tebal : x + 226 halaman
ISBN : 978-602-1637-76-0
Sudah sejak lama
diketahui bahwa semua obat mengandung racun dan efek samping. Namun sayangnya,
tidak banyak dokter yang berpikir bahwa ketika ia meresepkan obat, berarti sama
saja ia memberikan racun pada pasiennya. Di sisi lain, jika keluarnya obat
tidak sesuai target, dokter tidak dapat meraup keuntungan memadai. Tentu saja
realita ini sangat disayangkan, tapi sistem pengobatan saat ini memang berjalan
seperti itu.
Menurut Dr. Shinya,
obat memang dibutuhkan untuk penyakit-penyakit tertentu. Namun kita belum tahu
bagaimana cara kerja obat tersebut pada seluruh bagian tubuh. Maka, kita harus
melihat banyak sedikitnya pengaruh atau efek samping terhadap tubuh. Hal yang
harus dipahami, mengonsumsi obat dalam jumlah banyak secara bersamaan itu
sangat berbahaya dan menyebabkan kerusakan pada usus (hal 69).
Ketika usus kita
bermasalah maka akan memberikan dampak buruk bagi kulit. Misalnya, kulit
menjadi kusam dan lekas mengeriput. Usus merupakan organ sangat vital bagi
kesehatan seluruh tubuh. Sama dengan organ pencernaan yang mekanismenya mirip
kulit karena ia dapat mengendur dan mengencang di dalam tubuh layaknya kulit.
Ini artinya, meski tidak dapat dilihat dengan mata, sebenarnya usus tidak jauh
berbeda dengan kulit. Perbedaan besar antara kulit bagian dalam dan kulit
bagian luar adalah organ bagian dalam berkaitan langsung dengan makanan yang
dikonsumsi (hal 8-11).
Dalam buku ini, Dr.
Shinya menguraikan kiat hidup sehat dan awet muda secara natural. Hal utama
Metode Anti-Penuaan ala Shinya adalah dengan mengaktifkan fungsi usus. Tujuannya,
untuk menghilangkan penyebab kerusakan sel melalui usus secara langsung. Meski
target mengembalikan kita ke usia 20 tahun terlalu berlebihan, tetapi hal
tersebut bisa tercapai jika kita memiliki kesadaran untuk membuat usus selalu
sehat. Sesungguhnya, itulah makna awet muda sejati.
Ada banyak cara
agar kita dapat menjalani hidup sehat sekaligu awet muda secara alami. Di
antaranya, menjaga pola makan teratur dan menghindari kebiasaan mengonsumsi
makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti makanan instan yang banyak dijual
di pasaran. Rajin berolahraga, minum air putih yang cukup, mengonsumsi buah-buahan
segar setiap pagi dan sayuran mentah atau makanan yang mengandung enzim
merupakan sebuah langkah menuju sehat dan awet muda (hal 31).
Pola makan yang
menyehatkan usus akan membuat sel menjadi awet muda dan mengaktifkan kekebalan
alami, sehingga memberikan pengaruh yang baik bagi keberadaan bakteri di dalam
tubub kita. Vaksin maupun antibodi tidak memiliki kemampuan tersebut. Dengan
demikian, hal paling penting adalah berusaha mengatur pola makan agar rantai
yang memberikan nilai plus bagi kesehatan usus tidak terputus.
Ada beberapa cara
untuk meningkatkan kekebalan alami dengan detoksifikasi usus. Bersentuhan
dengan alam adalah salah satu cara yang dianjurkan Dr. Shinya. Mungkin banyak
orang memiliki gambaran bahwa sistem kekebalan tubuh selalu berkaitan dengan
patogen seperti virus dan bakteri. Sama halnya dengan bakteri baik dan bakteri
jahat di dalam tubuh, di alam ini hidup banyak sekali bakteri yang berguna bagi
manusia.
Bekerja di sawah,
berkebun, menyusuri hutan rimba, bersentuhan dengan tanah, terbukti bisa
mengaktifkan fungsi imunitas di dalam usus karena bakteri yang diperlukan bagi
tubuh masuk ke dalam tubuh. Pergilah ke desa untuk bersentuhan dengan alam pada
akhir minggu. Kehidupan yang sibuk di kota menyebabkan kita tidak dapat bergaul
dengan bakteri yang menguntungkan dari alam. Sebisa mungkin, cobalah memasukkan
bakteri yang menguntungkan bagi tubuh dengan meluangkan waktu bepergian ke luar
(hal 175-176).
Manusia sebagai
salah satu bagian makhluk dari alam, sejak dulu telah hidup dan menyatu dengan
alam, bergaul dengan semua makhluk hidup yang ada di alam, termasuk bakteri.
Dalam dunia ekologi, hal pertama yang penting dilakukan adalah memperbaiki
kondisi di dalam usus terlebih dahulu, baru setelah itu bersinggungan dengan
makhluk hidup di sekitar kita.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar