*Tulisan ini dimuat di Rubrik Lha Dalah, Harian Joglosemar, 29 januari 2016
Ada saja hal menggelikan yang
dialami Molly Geli, ibu rumah tangga yang baru bisa mengendarai sepeda motor.
Misalnya, ketika Molly ingin pergi ke kota, ternyata ia belum bisa menggunakan
helm dengan benar. Tanpa disadari karena memang ketidaktahuannya, ia mengenakan
helm secara terbalik. Bagian yang ada kacanya malah posisinya berada di
belakang.
Ketika melewati pos polisi, Molly
diberhentikan secara paksa oleh Pak Polisi yang tengah berjaga. Melihat
kepolosan raut Molly yang tanpa dosa, Pak Polisi pun langsung memaklumi dan
lantas mengajarinya cara memakai helm secara benar, nyaman, dan aman. Sambil memohon
maaf dan tersenyum geli, Molly pun melanjutkan mengendarai sepeda motornya.
Hingga pada suatu hari, ketika Molly
kembali mengendarai sepeda motor di daerah perkotaan yang cukup padat
kendaraan, ia dibuat panik bukan main saat berada di pertigaan jalan. Ia
bingung hendak menuju arah ke kanan atau kiri. Akhirnya ia memutuskan untuk
berbalik arah saja.
Masalah pun muncul ketika Molly
menyaksikan kendaraan lalu lalang seolah tidak ada yang mau berhenti barang
sejenak. Hal inilah yang membuat Molly langsung panik dan takut terserempet
atau tertabrak kendaraan lain ketika sedang menyeberang jalan. Akhirnya, setelah
dirasa jalanan agak longgar kendaraan, ia pun menyeberang jalan sambil menuntun
motornya pelan-pelan. Dan, tanpa ia sadari, tiba-tiba datang sebuah bus di
belakangnya dengan laju cukup kencang.
Tentu saja Pak Sopir langsung menge-rem busnya secara mendadak. Molly,
dengan raut pucat, panik tapi juga polos, pun mendadak ikutan berhenti sambil
memejamkan kedua mata saking takutnya. Kernet bus yang adalah Jim Belong langsung
meloncat turun dari bus sambil misuh-misuh (marah-marah).
“Bu, bisa naik motor nggak, sih?” teriak Jim Belong murka. Kalau saja
yang menuntun motor anak pemuda seusianya, kemungkinan besar ia akan memakinya
habis-habisan atau mengajaknya berantem.
Molly, lagi-lagi dengan raut polosnya lantas menjawab sambil nyengir
kuda, “Maaf Mas, saya memang baru belajar naik motor, Mas,”
Melihat kepolosan Molly Geli, sopir bus dan Jim Belong pun lantas saling
adu pandang, tersenyum geli, dan memakluminya. Molly pun buru-buru menuntun
motornya ke tepi jalan, dan bus tersebut kembali melaju dengan kencang.
***
Catatan:
Cerita ini
berdasarkan kisah nyata dan telah mengalami penambahan dan penyuntingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar