*Tulisan ini dimuat koran Joglosemar, Rubrik Lha Dalah, 17 September 2015
Bagi Jim Belong jalan-jalan ke pusat
kota adalah hal yang istimewa. Maklum, selama ini ia bermukim di salah satu
desa di Kecamatan Puring (di ujung selatan kota) yang merupakan tempat
kelahirannya.
Suatu hari, Jim Belong ingin sekali jalan-jalan atau istilah kerennya refreshing
ke pusat kota Kebumen. Namun sebelum berangkat, ia melihat motor bebeknya dalam
kondisi yang kotor sehingga ia memutuskan untuk mencuci motor terlebih dahulu.
Dan, setelah motor dicuci hingga bersih alias kinclong, Jim Belong
segera mandi dan berdandan super rapi dan wangi.
Wushh!
Jim Belong menghidupkan motor bebeknya dan menarik gas secara perlahan.
Namun, baru sekitar satu kilometer motornya melaju, tiba-tiba Jim Belong
dikejutkan oleh munculnya seekor ular warna hijau (dengan panjang sekitar satu
meter) dari sela-sela setang bagian kanan.
Selama ini, ular adalah salah satu hewan yang paling ditakuti oleh Jim
Belong. Maka, sangat dimaklumi ketika Jim Belong melihat ada ular panjang
keluar dari sela-sela setang, ia langsung terpekik dan panik bukan main. Tangan
kanannya spontan melepaskan setang. Untung saja ia masih bisa mengendalikan
motornya.
“Hush! Hush!” pekik Jim Belong mengusir ular tersebut sambil mengangkat
kaki kanannya secara spontan. Untunglah, ular tersebut ndelosor perlahan,
dan akhirnya jatuh di jalanan beraspal. Jim Belong merasa lega bukan main.
Tanpa Jim Belong sadari, ternyata tak jauh di belakangnya, Dul Kenthut,
tetangganya yang juga sedang mengendarai motor sedari tadi menyaksikan
sekaligus menertawakan kejadian yang dialaminya.
“Ha ha ha, untung saja ulone ndak masuk celana!” ujar Dul Kenthut
yang langsung disambut gelak tawa Jim Belong.
***
Catatan:
Cerita ini
berdasarkan kisah nyata dan
telah mengalami penambahan dan penyuntingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar