Senin, Juli 07, 2014

Peninggalan Bersejarah Sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad Saw.




Judul Buku     : Kitab Peninggalan-peninggalan Bersejarah Para Nabi
Penulis           : Abdul Syukur al-Azizi
Penerbit         : Saufa
Cetakan          : I, Februari 2014
Tebal              : 278 halaman
ISBN               : 978-602-7695-49-8

            Terdapat banyak pendapat mengenai tempat Nabi Adam diturunkan ke bumi. Ia terpisah jauh dari Hawa, istrinya. Sebuah riwayat menyatakan, ia diturunkan di India. Riwayat lain menyebutkan di Sri Lanka. Sementara pendapat lain mengungkapkan ia diturunkan di Gunung Everest, Himalaya (gunung tertinggi di dunia).
            Namun, banyak juga yang meyakini, bahwa Nabi Adam diturukan di Sri Lanka. Keyakinan ini diperkuat dengan ditemukannya bekas jejak tapak kaki berukuran besar yang berada di Gunung Sripada atau yang dinamakan Adam Peak, yang diyakini sebagai tapak kaki Nabi Adam. The Adam Peak terletak sekitar 7359 kaki di atas permukaan laut (hal 15-16).
            Tentang lamanya Nabi Adam terpisah dengan Hawa pun terjadi perbedaan pendapat. Ada yang menyebutkan 500 tahun, 300 tahun, bahkan ada yang mengatakan hanya 40 tahun. Setelah saling mencari sekian lama, atas petunjuk Allah Swt. dan bimbingan Malaikat Jibril, keduanya dipertemukan di Jabal Rahmah, di Padang Arafah. Jabal Rahmah terletak di sebelah timur Padang Arafah (sekitar 20 km dari pusat kota Mekkah).
            Sesuai namanya, ‘jabal’ berarti bukit atau gunung, dan ‘rahmah’ artinya kasih sayang. Dapat disimpulkan, bahwa Jabal Rahmah adalah gunung kasih sayang yang menjadi tempat dipertemukannya kembali nenek moyang manusia di muka bumi. Jabal Rahmah merupakan bukit berbatu di bagian timur Padang Arafah, yang menjadi saksi abadi sejarah pertemuan Adam dan Hawa setelah terpisah sekian lama setelah diturunkan oleh Allah dari surga (hal 19-21).
            Nabi Nuh adalah nabi ketiga, keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ia diutus sekaligus menerima wahyu kenabian dari Allah dalam masa fatrah (masa kekosongan di antara 2 rasul). Saat diutus, para manusia sudah mulai melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi sebelumnya. Mereka meninggalkan amal kebajikan dan kemudian melakukan banyak kemaksiatan (hal 33).
            Nabi Nuh berusaha keras meluruskan umat manusia agar kembali ke jalan yang diridhoi oleh Allah. Siang malam ia berdakwah tanpa kenal putus asa dan rasa lelah. Akan tetapi, kaumnya merasa enggan untuk menerima segala petuah yang disampaikannya, bahkan mereka tidak memercayai bahwa ia adalah utusan Allah. Hingga akhirnya, ia pun berdoa, memohon pada Allah agar kaumnya yang suka menentang itu diberi azab.
            Doa Nabi Nuh pun dikabulkan. Allah menyuruhnya agar membuat sebuah perahu besar (bahtera) untuk persiapan jika azab yang berupa banjir besar datang. Ia diperintahkan untuk membawa serta para binatang secara berpasangan, baik binatang liar maupun yang jinak ke dalam perahunya. Setelah semua siap dan para pengikut setia Nabi Nuh yang masih tersisa beserta binatang-binatang itu naik ke atas perahu, maka turunlah hujan yang begitu deras hingga menimbulkan banjir besar. Tak ada satu pun yang selamat dari musibah banjir tersebut, kecuali mereka yang berada di dalam perahu bersama Nabi Nuh.
Di pegunungan Ararat, Turki, para peneliti meyakini sebagai tempat berlabuhnya kapal Nabi Nuh ketika banjir besar yang menenggelamkan umatnya surut. Di atas Gunung Ararat di perbatasan Turki dan Iran inilah, bahtera ditemukan pada ketinggian sekitar 2,515 dpl. (hal 33-38).    
Selain kisah tentang Nabi Adam dan Nabi Nuh, masih banyak kisah-kisah lain dari para nabi terdahulu beserta peninggalan bersejarahnya, sekaligus kaum-kaum terdahulu yang akhirnya dibinasakan oleh Allah akibat tak percaya dan menentang dakwah para nabi. Harapan penulis, semoga buku ini dapat menjadi ibrah atau pelajaran bagi kita semua dan semoga saja bukti-bukti arkeologis yang menunjukkan adanya kehidupan mereka ribuan tahun silam, dapat membuat keimanan kita semakin tebal dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
***

*Cover buku diambil dari koleksi Penerbit Diva Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar