Rabu, Juli 02, 2014

Fenomena Ilmiah Ashabul Kahfi



Judul Buku : Ashabul Kahfi Melek 3 Abad
Penulis : Dr. H. Nadirsyah Hosen, Ph.D. & dr. Nurussyariah Hammado, M.NeuroSci
Penerbit : Noura Books
Cetakan : I, September 2013
Tebal : 256 halaman               
ISBN : 978-602-255-496-7

            Peristiwa tidur panjang yang pernah dialami oleh Ashabul Kahfi merupakan mukjizat sekaligus fenomena ilmiah yang sangat menakjubkan. Bagi sebagian orang, mungkin merasa sulit untuk memercayai dan menganggap peristiwa yang melegenda ini hanya mengada-ada atau sebatas cerita rekaan belaka. Padahal, Alquran tidak membutuhkan pembenaran karena merupakan kitab suci yang penuh hikmah dan tidak ada keragu-raguan di dalamnya.
Kisah Ashabul Kahfi sendiri telah diterangkan dengan begitu jelas dalam Alquran Surat Al-Kahfi. Tujuan Allah menurunkan Surat Al-Kahfi adalah untuk menjawab tantangan kaum kafir terhadap Nabi Muhammad Saw. tentang ‘manusia gua’ yang hidup selama ratusan tahun sebelum Nabi dilahirkan dan menjadi legenda bagi kaum Yunani dan Yahudi.
Kisah tidur panjang tujuh pemuda dan seekor anjing ini dimulai ketika mereka lari untuk menyelamatkan diri ke dalam sebuah gua setelah dikejar pasukan tentara yang ingin membunuh mereka disebabkan keteguhan hati mereka yang tidak mau menyeru kepada Tuhan lain selain Allah. Lantas Allah pun menunjukkan kebesarannya dengan menidurkan mereka selama 309 tahun (halaman 8).
Pemilihan ‘gua’ sebagai tempat untuk tidur memiliki makna tersendiri. Selain dianggap sebagai tempat yang aman untuk bersembunyi, dari aspek sains, berdiam di dalam gua yang bersuhu rendah untuk jangka waktu lama juga dapat menyebabkan terjadinya penurunan suhu tubuh (hipotermi) yang berakibat pada penghambatan (inhibisi) laju metabolisme otak dan gangguan pengaturan fungsi organ-organ tubuh (hal 9).
            Selain mendedah fenomena di balik kisah Ashabul Kahfi (ditinjau dari kajian ilmu kedokteran dan neurosains) dalam buku ini juga akan dipaparkan kisah-kisah menarik penuh hikmah yang akan menambah cakrawala ilmu pengetahuan kepada para pembaca. Kisah kesabaran Nabi Ayub dalam menghadapi beragam ujian berat adalah salah satunya.
            Semakin Allah mencintai hamba-Nya, maka semakin berat cobaan serta ujian yang akan diturunkan kepadanya. Terkait hal ini, Allah telah memberikan teladan kepada kita semua melalui kisah Nabi Ayub a.s. Waktu itu, Nabi Ayub dihadapkan pada serentet ujian yang sangat berat yang tidak semua orang mampu melewatinya dengan sabar dan berserah diri kepada-Nya.
Satu per satu musibah datang menyambangi kehidupan Nabi Ayub. Hasil panennya dicuri. Atap rumahnya roboh. Anak-anaknya meninggal satu per satu. Kekayaan yang ia dapatkan selama ini musnah begitu saja. Tidak cukup sampai di situ. Ia pun terserang penyakit lepra dan menyebabkan sahabat serta keluarganya meninggalkan dan mengucilkannya.
            Namun, Nabi Ayub berusaha sabar dan tabah menjalani setiap ujian yang diberikan Allah kepada dirinya. Ia tak mau mengeluh atau pun meragukan kasih sayang yang telah Allah janjikan kepada hamba terkasih-Nya. Dan akhirnya, ia pun berhasil lolos dari ujian mahadahsyat dan kemudian menjadi simbol sebuah kesabaran. Allah mengembalikan semua yang telah hilang darinya dan menyembuhkan penyakitnya (halaman 155-157).
            Kisah tentang kesabaran Nabi Ayub dalam menghadapi ujian berat, memberikan hikmah sekaligus keteladana kepada kita, bahwa kita tidak akan pernah menang melawan ketidaksabaran. Ketika ketidaksabaran memasuki pintu hati kita, maka keimanan kita akan menyelinap dan hilang dari hati kita.
***

Resensi ini juga dimuat di Kompasiana, 27 Juni 2014:


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar