Jumat, Juli 04, 2014

Perjalanan Merengkuh Impian dan Cinta



Pepatah bijak mengatakan, “Sebelum kau memulai sebuah perjalanan, anggaplah dirimu sebagai sebuah stoples kosong. Lalu, dari setiap tempat yang kau kunjungi, ambillah apa pun yang bisa kau ambil. Pergunakan semua indramu untuk mengisi stoples itu. Jadi, ketika pulang ke rumah, stoples itu akan penuh oleh berbagai macam hal berbeda yang telah kau koleksi dari setiap perjalananmu. Dan pada akhirnya, setiap pulang ke rumah, kau akan kembali sebagai orang yang berbeda”.
            Rhapsody merupakan novel yang berkisah tentang perjalanan hidup seorang pemuda bernama Abdul Latif (biasa dipanggil Al) dalam meraih impian sekaligus cinta sejatinya. Semua bermula ketika Al pulang ke rumah, usai menyelesaikan studinya di luar negeri. Ayah Al meninggal dunia. Lalu dua tahun berselang, giliran ibu kandungnya dipanggil Tuhan.
Kedua orangtua Al meninggalkan beberapa harta warisan, di antaranya adalah sebuah hotel sederhana berlantai empat bernama “Makassar Paradise”. Selama lebih dari 20 tahun, hotel tersebut berdiri di jajaran salah satu jalan paling ramai di Kota Makassar, yaitu Jalan Penghibur. Waktu itu, hotel tersebut tak pernah sepi pengunjung meski hanya sekelas hotel melati dan lokasinya harus bersaing dengan hotel-hotel berbintang di kanan-kirinya. Bisnis hotel inilah yang selama ini membiayai pendidikan Al dan Siska, kakak perempuan satu-satunya.
Namun, setelah ayah meninggal, bisnis hotelnya terpuruk. Ibu sempat mengambil alih manajemen hotel selama beberapa bulan, namun pengalaman ibu tidaklah ada apa-apanya dengan ayah yang telah mengantongi banyak pengalaman di bisnis perhotelan. Bahkan, satu persatu karyawan hotel memilih berhenti bekerja. Setelah ibu meninggal, hotel tersebut sempat vakum, hingga akhirnya, Al dengan tekad kuat ingin mengelola kembali hotel warisan orangtuanya.
Al merasa lebih ‘sreg’ menamai bangunan berlantai empat itu dengan hostel, bukan hotel. Namun, harapan di benaknya tak sesuai dengan realitas. Selama 3 bulan, sejak hostel tersebut dibuka, wisatawan yang datang menginap bisa dihitung dengan jari. Hingga akhirnya, angin perubahan menerpa perjalanan hidupnya. Sejak ia bertemu dengan Miguel, pria bule asal Spanyol, hostel yang dikelolanya perlahan tapi pasti, mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
Kedatangan Miguel tentu bukan tanpa alasan. Meski alasan tersebut masih belum sepenuhnya dicerna logika Al. Jadi ceritanya, dulu, saat Al berada di kota Berlin (tepatnya saat ia baru saja patah hati dikhianati oleh Nadia, kekasihnya) ia pernah menolong mengangkatkan lemari ke sebuah flat yang dihuni oleh seorang perempuan tua bernama Agatha Carrion, yang ternyata adalah ibu kandung Miguel. Waktu itu, Al sempat berfoto bersama dengan Agatha. Dan setelah perempuan malang itu meninggal dunia, Miguel yang lama tidak tinggal dengan ibunya, menemukan foto ibunya bersama Al. Lantas, Miguel merasa bahwa Al adalah salah satu orang yang pernah berjasa pada ibunya. Karena alasan ‘balas budi’ itulah ia datang ke Indonesia untuk mencari keberadaan Al.
Setiap manusia di dunia ini, pasti akan berhadapan dengan beragam ujian hidup. Begitu juga dengan Al. Ketika bisnis hostelnya kian laris didatangi para wisatawan asing, satu per satu masalah datang menyambangi kehidupannya. Siska, kakak perempuannya, menyarankan Al untuk menjual hostel tersebut. Sari, mantan pacar Al datang dengan membawa pesona baru yang mampu memikat hati kaum lelaki.
Cinta lama bersemi kembali. Itulah yang dirasakan Al saat bertemu dengan Sari. Sayangnya, meskipun Sari juga mengagumi pribadi Al yang tampan berwibawa, ia belum merasa yakin untuk kembali merajut hubungan asmara bersama Al. Sederet konflik lain, masih terus berdatangan menyambangi kehidupan Al.
Menariknya, novel karya Mahir Pradana, pria yang hobi travelling ini mampu mengetuk kesadaran warga negara Indonesia, untuk lebih peduli dengan negeri ini yang memiliki kekayaan tempat-tempat pariwisata, seperti keindahan sunset Pantai Losari, dan masih banyak lagi yang lainnya. (Sam Edy Yuswanto).
***

Judul Buku      : Rhapsody
Penulis             : Mahir Pradana
Penerbit           : Gagas Media
Cetakan           : II, 2014
Genre              : Novel
Tebal               : viii + 322 halaman
ISBN               : 979-780-656-1

*Resensi ini telah dimuat di Wisata-Buku.Com, 3 Juni 2014:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar