Jumat, Januari 29, 2016

Revolusi Awet Muda Ala Dokter Shinya*



*Dimuat di Koran Kabar Madura, 12 Januari 2016


Judul Buku      : Revolusi Awet Muda
Penulis             : Hiromi Shinya, M.D.
Penerbit           : Qanita
Cetakan           : I, Agustus 2015
Tebal               : x + 226 halaman
ISBN               : 978-602-1637-76-0

            Sudah sejak lama diketahui bahwa semua obat mengandung racun dan efek samping. Namun sayangnya, tidak banyak dokter yang berpikir bahwa ketika ia meresepkan obat, berarti sama saja ia memberikan racun pada pasiennya. Di sisi lain, jika keluarnya obat tidak sesuai target, dokter tidak dapat meraup keuntungan memadai. Tentu saja realita ini sangat disayangkan, tapi sistem pengobatan saat ini memang berjalan seperti itu.
            Menurut Dr. Shinya, obat memang dibutuhkan untuk penyakit-penyakit tertentu. Namun kita belum tahu bagaimana cara kerja obat tersebut pada seluruh bagian tubuh. Maka, kita harus melihat banyak sedikitnya pengaruh atau efek samping terhadap tubuh. Hal yang harus dipahami, mengonsumsi obat dalam jumlah banyak secara bersamaan itu sangat berbahaya dan menyebabkan kerusakan pada usus (hal 69).
            Ketika usus kita bermasalah maka akan memberikan dampak buruk bagi kulit. Misalnya, kulit menjadi kusam dan lekas mengeriput. Usus merupakan organ sangat vital bagi kesehatan seluruh tubuh. Sama dengan organ pencernaan yang mekanismenya mirip kulit karena ia dapat mengendur dan mengencang di dalam tubuh layaknya kulit. Ini artinya, meski tidak dapat dilihat dengan mata, sebenarnya usus tidak jauh berbeda dengan kulit. Perbedaan besar antara kulit bagian dalam dan kulit bagian luar adalah organ bagian dalam berkaitan langsung dengan makanan yang dikonsumsi (hal 8-11).
            Dalam buku ini, Dr. Shinya menguraikan kiat hidup sehat dan awet muda secara natural. Hal utama Metode Anti-Penuaan ala Shinya adalah dengan mengaktifkan fungsi usus. Tujuannya, untuk menghilangkan penyebab kerusakan sel melalui usus secara langsung. Meski target mengembalikan kita ke usia 20 tahun terlalu berlebihan, tetapi hal tersebut bisa tercapai jika kita memiliki kesadaran untuk membuat usus selalu sehat. Sesungguhnya, itulah makna awet muda sejati.
            Ada banyak cara agar kita dapat menjalani hidup sehat sekaligu awet muda secara alami. Di antaranya, menjaga pola makan teratur dan menghindari kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti makanan instan yang banyak dijual di pasaran. Rajin berolahraga, minum air putih yang cukup, mengonsumsi buah-buahan segar setiap pagi dan sayuran mentah atau makanan yang mengandung enzim merupakan sebuah langkah menuju sehat dan awet muda (hal 31).
            Pola makan yang menyehatkan usus akan membuat sel menjadi awet muda dan mengaktifkan kekebalan alami, sehingga memberikan pengaruh yang baik bagi keberadaan bakteri di dalam tubub kita. Vaksin maupun antibodi tidak memiliki kemampuan tersebut. Dengan demikian, hal paling penting adalah berusaha mengatur pola makan agar rantai yang memberikan nilai plus bagi kesehatan usus tidak terputus.
            Ada beberapa cara untuk meningkatkan kekebalan alami dengan detoksifikasi usus. Bersentuhan dengan alam adalah salah satu cara yang dianjurkan Dr. Shinya. Mungkin banyak orang memiliki gambaran bahwa sistem kekebalan tubuh selalu berkaitan dengan patogen seperti virus dan bakteri. Sama halnya dengan bakteri baik dan bakteri jahat di dalam tubuh, di alam ini hidup banyak sekali bakteri yang berguna bagi manusia.
            Bekerja di sawah, berkebun, menyusuri hutan rimba, bersentuhan dengan tanah, terbukti bisa mengaktifkan fungsi imunitas di dalam usus karena bakteri yang diperlukan bagi tubuh masuk ke dalam tubuh. Pergilah ke desa untuk bersentuhan dengan alam pada akhir minggu. Kehidupan yang sibuk di kota menyebabkan kita tidak dapat bergaul dengan bakteri yang menguntungkan dari alam. Sebisa mungkin, cobalah memasukkan bakteri yang menguntungkan bagi tubuh dengan meluangkan waktu bepergian ke luar (hal 175-176).
            Manusia sebagai salah satu bagian makhluk dari alam, sejak dulu telah hidup dan menyatu dengan alam, bergaul dengan semua makhluk hidup yang ada di alam, termasuk bakteri. Dalam dunia ekologi, hal pertama yang penting dilakukan adalah memperbaiki kondisi di dalam usus terlebih dahulu, baru setelah itu bersinggungan dengan makhluk hidup di sekitar kita.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar