Minggu, Agustus 14, 2016

Romantika Kehidupan Rumah Tangga*



*Tulisan ini dimuat di koran Radar Sampit, Minggu 31 Juli 2016

Judul Buku     : Sisi Gelap Cinta
Penulis           : Mira W.
Penerbit         : Gramedia
Cetakan         : I, 2015
Tebal              : 208 halaman
ISBN               : 978-602-03-1957-5

            Setiap orang yang telah menjalani kehidupan berumah tangga tentu mendambakan bangunan rumah tangganya senantiasa kokoh dan harmonis. Untuk mewujudkan impian tersebut perlu proses panjang dan berliku. Jika dirunut, ada banyak cara yang bisa dilakukan agar kehidupan rumah tangga senantiasa diliputi ketenangan dan keharmonisan. Misalnya, saling memahami karakter satu sama lain dan tak mudah terpancing emosi saat berhadapan dengan masalah.
Sebagaimana kita ketahui bahwa selalu ada aral melintang yang menghadang kehidupan rumah tangga setiap orang. Yang terpenting; seterjal apa pun rintangan yang datang, semua akan baik-baik saja jika setiap pasangan bisa melewatinya dengan penuh kesabaran, kepala dingin, tak mengedepankan ego masing-masing, dan selalu memohon petunjuk Tuhan agar kehidupan rumah tangga yang dijalani senantiasa berada di jalan yang diridhai-Nya.
Novel “Sisi Gelap Cinta” mengangkat tema kehidupan rumah tangga yang penuh liku. Dikisahkan, Andien, tokoh utama novel ini, sangat mendambakan kehidupan rumah tangganya senantiasa diwarnai keharmonisan. Betapa ia beruntung dipertemukan dengan Wibianto, lelaki romantis yang kemudian menjadi suaminya. Kebahagiaan rumah tangganya kian lengkap ketika Tuhan menganugerahi dua buah hati, Ari dan Avila.
Waktu pun bergulir cepat. Tak terasa kehidupan rumah tangganya nyaris menapaki angka 20. Andien ingin sekali mengulang keromantisan seperti di awal pernikahannya bersama Wibianto. Ulang tahun pernikahan ke-20 pun ia rencanakan dengan matang. Sengaja ia mempercantik diri ke salon, membeli bunga-bunga yang wangi, dan tak lupa membeli baju tidur untuk dirinya dan sang suami (hal 25).
Memang, Andien sengaja tak memberitahu Wibianto tentang rencana perayaan ulang tahun pernikahan itu, sebab ia ingin membuat kejutan. Selain itu, ia yakin jika suaminya tak pernah lupa dengan hari ulang tahun pernikahan itu. Ia berharap suaminya juga akan memberikan kejutan spesial di hari spesial tersebut. Namun, rencana yang telah disusun dengan manis dan romantis berakhir hancur berantakan. Di malam perayaan pernikahannya yang ke-20, ternyata suaminya tak kunjung pulang ke rumah. Tak biasanya Wibianto lembur kerja sampai larut dan membuat Andien bosan menunggu, bahkan sampai ketiduran hingga Subuh nyaris berlabuh (hal 38).
Andien marah dan kecewa. Terlebih, saat Wibianto mengakui bahwa pada malam itu sebenarnya dia tak lupa dengan hari ulang tahun pernikahan itu. Sejak saat itu, masalah demi masalah datang bermunculan di kehidupan rumah tangganya. Namun, apa pun masalah yang tengah dihadapi, mereka berusaha tak menampakkan pada kedua anak mereka.
Hingga akhirnya, bahtera perkawinan yang selama ini berlayar nyaris tanpa aral yang berarti, tiba-tiba diterpa badai gelombang yang nyaris menenggelamkan bangunan rumah tangga Andien dan Wibianto. Tepatnya ketika sebuah rahasia besar terbongkar; ternyata Wibianto selama ini diam-diam berselingkuh. Yang membuat Andien shock, selingkuhan suaminya bukanlah gadis cantik sebagaimana dugaannya, melainkan seorang lelaki yang telah lama bekerja di kantor suaminya.
Masalah kian pelik saat Wibianto terseret kasus pembunuhan yang menimpa Dimas, karyawan selingkuhannya. Sementara itu, Andien kembali dipertemukan dengan Bimo, mantan kekasihnya dulu yang ternyata masih mencintainya. Masalah lain muncul dari Ari, anak sulungnya, yang mendadak menghilang lantaran marah dan kecewa ketika mengetahui perilaku menyimpang ayahnya.
Mira W., penulis novel ini sangat piawai meramu tiap konflik dengan sangat tajam dan menarik, sehingga membuat pembaca merasa penasaran dengan akhir cerita novel tentang kehidupan rumah tangga yang sarat hikmah ini.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar