*Dimuat di koran Minggu Pagi, edisi Minggu pertama, Desember 2015
Selain
hobi membuang sampah sembarangan, sebagian masyarakat negeri ini ternyata juga
gemar merusak keindahan alam yang ada di sekitar kita. Sebagaimana kejadian belum
lama ini, sebuah Taman Bunga Amaryllis yang semula nampak begitu indah dan
memesona, berlokasi di daerah Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, mendadak berubah
menjadi hamparan taman bunga yang rusak dan menyedihkan.
Jejaring sosial seperti instagram
dan facebook memang begitu memanjakan masyarakat untuk mengetahui beragam
informasi terkini. Misalnya, ketika ada warga menemukan tempat wisata baru yang
menarik, ia akan sibuk memfoto (bahkan bila perlu membuat rekaman video) tempat
tersebut dan mempromosikannya melalui berbagai jejaring sosial yang ada.
Tak ayal, foto-foto keindahan
tempat wisata tersebut membuat ratusan bahkan jutaan netizen terbius, jatuh penasaran
dan berbondong-bondong ingin mengunjunginya. Sebagaimana keindahan Taman Bunga
Amaryllis, yang juga bermula dari unggahan foto orang-orang yang menemukan dan telah
mengunjungi taman tersebut. Taman bunga yang sebenarnya dijadikan ikon baru di
Kecamatan Patuk ini sontak mengalami kerusakan cukup parah setelah
diinjak-injak, dijadikan tempat duduk bahkan ditiduri oleh para pengunjung yang
tak bertanggung jawab.
Sungguh sangat disayangkan, mengapa
sebagian pengunjung tersebut tak memiliki kesadaran bahwa keindahan tempat-tempat
wisata tersebut seharusnya dijaga dan hanya dinikmati keindahannya, bukan malah
mengotori dengan sampah dan merusaknya. Karena alam juga termasuk makhluk hidup
ciptaan-Nya, sama seperti makhluk hidup lain sebagaimana manusia, sama-sama memiliki
hak hidup di dunia ini.
Sebagai masyarakat yang baik
dan peduli lingkungan, mari kita belajar mencintai dan menjaga keindahan alam
tersebut. Sebagaimana kita ketahui, bahwa negeri ini memiliki kekayaan tempat
wisata yang luar biasa indah. Tentu sangat sayang bila sampai kita tak mau
merawat dan melestarikannya. Selain itu, pihak pengelola wisata juga tak boleh
lengah, jangan merasa bosan untuk memberi himbauan pada setiap pengunjung agar
ikut menjaga keindahan wisata tersebut. Kalau toh ada pengunjung yang ingin
mengabadikannya, mereka diperkenankan memotret atau membuat rekaman videonya di
tempat-tempat yang telah disediakan pengelola, tanpa harus merusak keindahan
wisata tersebut.
Hal tak kalah penting, pihak
pengelola juga harus menata lokasi wisata tersebut dengan baik. Misalnya, bila
wisata tersebut berupa taman bunga yang luas, maka harus diberi fasilitas pagar
pembatas yang tak boleh dilewati pengunjung. Bila perlu, di tiap sudut dipasang
kamera CCTV. Sehingga bila sewaktu-waktu ada pengunjung yang nekat melakukan
hal-hal merugikan, semisal melakukan hal-hal tak senonoh, membuang sampah
sembarangan, atau merusak tempat wisata tersebut, maka pihak pengelola dapat
dengan mudah memergoki, memberikan peringatan bahkan bila perlu memberi sanksi
yang membuat mereka jera (Sam Edy Y).
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar