Senin, Desember 07, 2015

Jaga Keindahan Alam, Bukan Merusaknya*



*Dimuat di koran Minggu Pagi, edisi Minggu pertama, Desember 2015
 
            Selain hobi membuang sampah sembarangan, sebagian masyarakat negeri ini ternyata juga gemar merusak keindahan alam yang ada di sekitar kita. Sebagaimana kejadian belum lama ini, sebuah Taman Bunga Amaryllis yang semula nampak begitu indah dan memesona, berlokasi di daerah Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, mendadak berubah menjadi hamparan taman bunga yang rusak dan menyedihkan.
Jejaring sosial seperti instagram dan facebook memang begitu memanjakan masyarakat untuk mengetahui beragam informasi terkini. Misalnya, ketika ada warga menemukan tempat wisata baru yang menarik, ia akan sibuk memfoto (bahkan bila perlu membuat rekaman video) tempat tersebut dan mempromosikannya melalui berbagai jejaring sosial yang ada.  
Tak ayal, foto-foto keindahan tempat wisata tersebut membuat ratusan bahkan jutaan netizen terbius, jatuh penasaran dan berbondong-bondong ingin mengunjunginya. Sebagaimana keindahan Taman Bunga Amaryllis, yang juga bermula dari unggahan foto orang-orang yang menemukan dan telah mengunjungi taman tersebut. Taman bunga yang sebenarnya dijadikan ikon baru di Kecamatan Patuk ini sontak mengalami kerusakan cukup parah setelah diinjak-injak, dijadikan tempat duduk bahkan ditiduri oleh para pengunjung yang tak bertanggung jawab. 
Sungguh sangat disayangkan, mengapa sebagian pengunjung tersebut tak memiliki kesadaran bahwa keindahan tempat-tempat wisata tersebut seharusnya dijaga dan hanya dinikmati keindahannya, bukan malah mengotori dengan sampah dan merusaknya. Karena alam juga termasuk makhluk hidup ciptaan-Nya, sama seperti makhluk hidup lain sebagaimana manusia, sama-sama memiliki hak hidup di dunia ini.
Sebagai masyarakat yang baik dan peduli lingkungan, mari kita belajar mencintai dan menjaga keindahan alam tersebut. Sebagaimana kita ketahui, bahwa negeri ini memiliki kekayaan tempat wisata yang luar biasa indah. Tentu sangat sayang bila sampai kita tak mau merawat dan melestarikannya. Selain itu, pihak pengelola wisata juga tak boleh lengah, jangan merasa bosan untuk memberi himbauan pada setiap pengunjung agar ikut menjaga keindahan wisata tersebut. Kalau toh ada pengunjung yang ingin mengabadikannya, mereka diperkenankan memotret atau membuat rekaman videonya di tempat-tempat yang telah disediakan pengelola, tanpa harus merusak keindahan wisata tersebut.
Hal tak kalah penting, pihak pengelola juga harus menata lokasi wisata tersebut dengan baik. Misalnya, bila wisata tersebut berupa taman bunga yang luas, maka harus diberi fasilitas pagar pembatas yang tak boleh dilewati pengunjung. Bila perlu, di tiap sudut dipasang kamera CCTV. Sehingga bila sewaktu-waktu ada pengunjung yang nekat melakukan hal-hal merugikan, semisal melakukan hal-hal tak senonoh, membuang sampah sembarangan, atau merusak tempat wisata tersebut, maka pihak pengelola dapat dengan mudah memergoki, memberikan peringatan bahkan bila perlu memberi sanksi yang membuat mereka jera (Sam Edy Y).
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar